• Post 1
  • Post 2
  • Post 3
  • Post 4
  • Post 5

Warga Keturunan Tionghoa Gelar Upacara Bendera

Wujud rasa cinta dan nasionalisme warga etnis Tionghoa kepada Republik Indonesia.... 
Foto: Novriyadi/TNOLFoto: Novriyadi/TNOLSetidaknya sekitar 1.000 warga etnis Tionghoa yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI), bersama Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), mengadakan acara upacara bendera dalam rangka peringatan HUT RI yang ke-66 tahun, di Taman Budaya Tionghoa Indonesia (TBTI), kawasan Taman Mini Indonesia Indah, Rabu, 17 Agustus 2011.
Acara yang sudah diadakan ketiga kalinya ini merupakan wujud rasa bangga dan cinta tanah air warga Tionghoa kepada Republik Indonesia. Upacara bendera tersebut mengangkat tema: "Kebhinnekaan Sebagai Dasar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara".
Foto: Novriyadi/TNOLFoto: Novriyadi/TNOLMenurut Ardy Susanto, Ketua IPTI DKI Jakarta, dalam upacara bendera kali ini pihaknya melibatkan unsur pemuda di dalamnya. ”Dengan melibatkan pemuda, kami berharap dapat menambah rasa patriotisme dan nasionalisme dalam diri anak muda,” papar Ardy, yang juga didaulat sebagai ketua pelaksana acara.
Dalam acara ini, pihak penyelenggara mengikutsertakan bebeberapa elemen pelajar dan kepemudaan warga Tionghoa lainnya. Seperti Resimen Mahasiswa Universitas Tarumanagara (Untar), Perguruan Tinggi Budi, IPTI Tangerang, Siswa-siswi Sekolah Pelita II, Candranaya, serta anggota Perkumpulan Marga-Marga Tionghoa yang ada di Jakarta dan sekitarnya.
Foto: Novriyadi/TNOLFoto: Novriyadi/TNOLArdy juga mengungkapkan, dengan penyelenggaraan upacara bendera ini, dirinya ingin menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa warga Tionghoa juga sama seperti warga yang lainnya, yang memiliki semangat nasionalisme dan punya rasa cinta terhadap tanah air.
Mengenai lokasi penyelenggaraan acara, Ardy mengatakan bahwa pihaknya memang sengaja memilih TMII sebagai tempat untuk melakukan upacara bendera, karena selain dinilai tempatnya strategis, di TMII ini juga terdapat berbagai anjungan yang dapat memperkenalkan budaya Indonesia. “Jadi setelah selesai upacara, peserta bisa jalan-jalan ke setiap anjungan, sambil belajar dan mengenal lebih banyak lagi kebudayaan Indonesia,” jelas Ardy.
Foto: Novriyadi/TNOLFoto: Novriyadi/TNOLUpacara bendera yang dilaksanakan sejak pukul 09:00 WIB ini berlangsung khidmat namun juga meriah. Dan kendati terik matahari begitu terasa menyengat saat itu, peserta tampak tak beranjak sedikit pun dari lokasi, hingga selesainya acara. Yang spesial dari acara ini adalah, seusai mengadakan acara upacara bendera, panitia juga menampilkan tarian barongsai, yang tentunya langsung menarik perhatian peserta upacara.
“Kami senang sekali bisa mengadakan acara ini, karena selain dapat membangkitkan semangat nasionalisme, kami juga bisa bersilaturahmi dengan warga Tionghoa lainnya,” jelas Ardy.
sumber : tnol.co.id
Read More >>

Fauziah Mengetuai ChiLd DefeLopment CLub (CDC)

Sejalan dengan Visi dan Misi HIMAIKO, Child Development Club berupaya mewadahi sekaligus mengembangkan keprofesian mahasiswa Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) di bidang tumbuh kembang anak.
Adapun struktur kepengurusan Child Development Club, yaitu
·         Ketua: FAUZIAH FAJRIN
Sekretaris: PUTRI WIKA SARI
Bendahara: NOFIA MUTIARA BAHRI
Anggotanya yaitu, R. DEWI SUCI, LIA NURJANAH, ASTARI SUKMANINGTYAS, HERTI HERNIATI, KARNILA SARI, dan RURY SETIANTI.

Program:
·         SUPER NANNY Jr.
Tema: “Internalisasi Sembilan Pilar Karakter Sejak Dini, Awal Mula Kemajuan Moral Bangsa”.
Kegiatan “SUPER NANNY JUNIOR” adalah kunjungan rutin ke PAUD atau TK dengan dua kategori kegiatan, yaitu:
1. Nanny In Training
Anggota klub melakukan studi banding ke sekolah berbasis karakter di bawah Indonesian Heritage Foundation (IHF) dengan mengamati kegiatan belajar mengajar yang terjadi. Pengamatan ini difokuskan pada pola praktik penanaman sembilan pilar karakter guru kepada murid-muridnya sehingga dapat diadopsi oleh mahasiswa pelaksana kegiatan pada PAUD dan TK yang tidak berbasis karakter. Selain itu pembekalan juga dilakukan dengan melakukan diskusi bersama guru-guru tentang cara-cara mempraktikkan penanaman karakter pada anak.
2. Nanny In Action                     
Saatnya pelaksana kegiatan melakukan kunjungan ke sekolah yang tidak berbasis karakter untuk mencoba mengimplementasikan hasil pembelajaran dari PAUD dan TK berbasis karakter dengan mensosialisasikan sembilan pilar karakter pada tiap awal kegiatan belajar mengajar dengan cara dan acara yang kreatif sehingga anak aktif terlibat didalamnya.
Peserta dari kegiatan ini adalah siswa dan siswi PAUD maupun TK  yang tidak berbasis karakter
Kegiatan “SUPER NANNY JUNIOR”  diadakan pada bulan April sampai Oktober 2010 di PAUD dan TK tidak berbasis karakter yang terletak di luar lingkar kampus IPB Darmaga maupun wilayah kabupaten Bogor.
 
·          HTTV (Hari Tanpa Televisi Nasional)
Tema kegiatan ini adalah “Satu Hari Tanpa TV melalui Aksi Damai”.
Organisasi yang tergabung dalam koalisi nasional ini diantaranya adalah Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia, Yayasan Forum Indonesia Muda, Universitas Al Azhar, HIMAIKO IPB, Universitas Mulawarman, FIKOM UNISBA, Universitas Dr Moestopo dan UI Jakarta.
Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap televisi serta ungkapan keprihatinan terhadap acara televisi yang tidak berkualitas, juga mengurangi bahaya negatif TV pada anak.

Selain itu, kegiatan ini menghimbau perusahaan-perusahan yang bergerak dibidang pertelevisian akan tergerak untuk mengubah tayangan-tayangan yang tidak berkualitas menjadi tayangan yang lebih berkualitas.
Fokusnya, gerakan ini mengajak keluarga Indonesia untuk tidak menonton TV selama sehari agar mereka dapat merasakan bahwa masih banyak kegiatan lain yang lebih bernilai daripada menonton TV. Hal ini diserukan mengingat isi tayangan yang kurang sehat dan tidak aman untuk anak serta jumlah jam menonton TV pada anak yang sudah terlalu tinggi mencapai 1.600 jam setahun, padahal waktu belajar mereka di sekolah hanya 750 jam setahun

Read More >>

Mendagri Hadiri Baralek Gadang di Natuna


ketua_DPD_IPPMI_bersama_gamawan_fauzi_saat_menghadiri_pleno_di_padang_3_September.jpg.JPG Bila tak ada aral melintang maka tanggal 17 Oktober mendatang Mendagri Gamawan Fauzi akan datang ke Natuna.

Kehadiran Gamawan tersebut dalam kapasitasnya sebagai Tokoh Minang Nasional yang diundang oleh Ikatan Pemuda Pemudi Minang Indonesia (IPPMI) Natuna bersempena acara Baralek Gadang.

“Untuk memupuk tali persaudaraan antara perantau Minang dan  menjalin keakraban  antar etnis di Natuna maka tema yang diusung Minang Maimbau menjalin silaturahmi membangun negeri menuju Natuna MAS 2020," ujar Feri Eka Putra ketua panitia Baralek Gadang Ranai Natuna dalam rilis kepada Tribun beberapa waktu lalu.

Baralek Gadang atau pesta besar itu digelar oleh DPD Ikatan Pemuda Pemudi Minang Indonesia (IPPMI) Natuna  untuk  mempererat tali silaturahmi antar perantauan Minang serta menjalin keakraban lintas  etnis  dan budaya  yang berada di daerah Serambi perbatasan Indonesia Kabupaten Natuna.

Acara berlangsung 17 dan 18 Oktober 2011 di Aula Natuna Gerbang Utara dimeriahkan  bermacam atraksi serta kebudayaan Minang dan Melayu sekaligus pengukuhan IPPMI DPD Natuna.

Dalam hal ini, Harken Dambardi dikukuhkan sebagai Ketua DPD Natuna serta Afuadris selaku sekretaris IPPM Kabupaten Natuna.

"Pengukuhan dihadiri oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Gubernur Kepri HM Sani, Bupati Natuna Ilyas Sabli,  serta tak lupa turut diundang Dipertuan Rajo Alam Pagaruyung St Muhamad Taufik Thaib, tamu kehormatan Kerajaan Negeri Sembilan Malaysia, pengurus DPW Kepri. Tamu undangan sekitar 1.000 orang," tambah Feri.

Menurut dia, undangan khusus kepada Mendagri sudah disampaikan melalui staffnya dan dalam acara rapat pleno IPPMI diperluas Indonesia diselengarakan di Hotel Pangeran Beach, Padang tanggal 3 September silam.

Riky Rinovsky  selaku humas DPD IPPMI mengajak seluruh warga Sumbar dan Natuna untuk menghadiri Baralek Gadang tersebut. Masyarakat di Gerbang Utara menyatu dengan aparat keamanan serta Polri bakal menyukseskan acara tersebut
sumber : batam.tribunnews.com
Read More >>

Suskalak Bentuk Menwa Berkarakter Mandiri

MedanBisnis – Medan. Kursus Kader Pelaksana (Suskalak) merupakan sasaran antara dalam menuju kehidupan yang mandiri. Pasalnya, Suskalak ini dapat membentuk resimen mahasiswa (Menwa) yang mempunyai karakter mandiri
Begitu disampaikan Ka Kesbang Polinmas Sumut Drs Bukit Tambunan MAP yang diwakili Pabandaminpers Kosek III Mayor (Adm) Marsall MSi ketika menutup Suskalak Angkatan III tahun 2011 tingkat nasional, di Lapangan Paskhas TNI AU, Medan Polonia, Minggu (27/3).

Acara penutupan Suskalak dihadiri Danki Paskhas TNI Kapten Abdul Fajar, Danmenwa Mahatara Sumut Rotua Sibagariang SST, Wadanmenwa Dedi Holden Simbolon dam Astrian Mahatara Sumut Yeni Yasyah.

Suskalak digelar sejak tanggal 21 Maret lalu melibatkan Menwa dari berbagai propinsi di Indonesia. Sebagai Komandan Pelaksana (Danlak) adalah Lettu (Psk) Erwan H dan dibantu Komandan menwa UMA Bernard Sibagariang.

Mayor (Adm) Marsall yang juga alumni Menwa tahun 1999 menyebutkan, kunci keberhasilan mencapai masa depan adalah disiplin. Suskalak bagian menjadikan resimen mahasiswa yang berdisiplin. Jika sudah disiplin, otomatis jiwa kemandirian akan muncul dalam kehidupan. “Tapi yang paling penting, resimen mahasiswa harus siap dipanggil untuk kebutuhan bangsa dan negara,” katanya.

Danmenwa Mahatara Sumut Rotua Sibagariang SST  mengaku bangga dengan  antusias para Menwa mengikuti  Suskalak di Komplek Paskhas TNI AU,  Kecamatan Medan Polonia. “Kegiatan ini menjadi momen penting dalam meningkatkan mentalitas menwa,” katanya. 
sumber : medanbisnisdaily.com
Read More >>

Indomart ”Pembunuh” Pasar Tradisional

1304386453211351950Langsung saja dah… tanpa basa basi…. keburu berdiri pasar moderen.
Pengaturan tentang Pasar moderen yang gak cekatan di berbagai daerah, mendorong pertumbuhan yang sangat sangat sangat amat pesat pasar moderen salah satunnya adalah  Indomart dan Alfamart. sebut saja di Yogyakarta yang terkenal dengan kota berbudaya, yang seharusnnya bisa menjadi contoh dalam meng ‘ uri uri kebudayaan , kehidupan masyarakat, adat istiadat malah melonngarkan izin pembangunan indomart dkk. di jalan kaliurang km 8 , bahkan yang baru ada di jalan kaliurang km 17 yang sangat dekat sekali dengan pasar tradisional berdirilah sebuah indomart yang gagah perkasa.
acapkali kita menyebut memperjuangkan ekonomi kerakyatan, banyak dosen,  pakar dari Jogja yang menyebut hal itu, tapi mana KONKRITnnya untuk mendorong pemerintah Yogyakarta( sleman ) untuk pro terhadap masyarakat tradisional?
menang sih pemerintah kabupaten sleman sudah membuat perda Perbup No 13/2010 tentang Penataan Lokasi Toko Modern dan Pusat Perbelanjaan, serta Perbup No 45/2010 tentang Perizinan Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Dalam perbup tersebut dijelaskan mengenai jarak minimal pendirian toko modern. Yakni, 500 meter dari toko traditional atau 1000 meter dari pasar traditional
tapi buktinnya di jalan kaliurang km 17 yang masih wilayah sleman indomart  berhaadapan langsung dengan pasar pakem sleman . kenapa tidak di tutup? apa ada ”bekingannya”?
Baca juga : KR.com
http://www.krjogja.com/news/detail/80279/Perbup.No.13.dan.45.2010.Belum.Maksimal.Jaga.Pasar.Tradisional.html
Peraturan Bupati (perbup) No 13 dan 45 tahun 2010 tentang Toko Modern di Sleman dinilai belum maksimal dalam menjaga keberadaan toko dan pasar tradisional. DPRD Sleman, mendesak agar segera diajukan Peraturan Daerah (perda) mengenai hal tersebut.
Sekretaris Komisi A DPRD Sleman, Martono S,TP menjelaskan, keberadaan toko serta pasar traditional, selama ini menjadi simbol perekonomian kerakyatan. “Makanya, dibutuhkan peraturan yang lebih kuat lagi, yakni semacam Perda untuk toko modern. Jika pengaturan lemah, maka jangka waktu 5 hingga 10 tahun mendatang akan ada masalah ekonomi kerakyatan,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (20/4).
Anggota fraksi PAN ini berharap, pemilik toko modern juga tidak melakukan rekayasa perijinan. Terutama, perijinan persetujuan lingkungan. “Pernah kasus yang terjadi itu, ada pertemuan sosialisasi dengan warga, kemudian presensi kehadiran warga itu ditetapkan sebagai persetujuan lingkungan. Ini kan namanya rekayasa perijinan,” imbuh Martono.
Terkait dengan penolakan warga Prayan, Condongcatur, Depok terhadap pendirian toko modern, Martono meminta agar segera diselesaikan. Pihak Kecamatan dan Kelurahan setempat, harus bergerak cepat. “Saya sudah tinjau rencana pendirian 2 toko modern disana yang ditolak warga. Dari segi Perbup, memang tidak sesuai aturan. Persoalan itu sudah sampai di tingkat Lurah dan Camat, kalau dikembalikan ke peraturan, maka pasti langsung selesai,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Martono menilai, kebutuhan perda tentang toko modern sangat mendesak. Namun, yang lebih penting ialah segala perijinan harus dilakukan sesuai prosedur. “Kalau sesuai prosedur, maka silahkan. Tetapi, jangan kok toko modern didirikan berdekatan dengan toko traditional,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemda Sleman menerbitkan Perbup No 13/2010 tentang Penataan Lokasi Toko Modern dan Pusat Perbelanjaan, serta Perbup No 45/2010 tentang Perizinan Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Dalam perbup tersebut dijelaskan mengenai jarak minimal pendirian toko modern. Yakni, 500 meter dari toko traditional atau 1000 meter dari pasar traditional.
###
Tisna Surya Adi Prenanto
Read More >>

Rikard dan MeLkisedek Terima Keputusan DPP Partai Demokrat

Gagal dalam pertarungan merebut pintu partai politik merupakan hal biasa dan mau tidak mau diterima oleh setiap bakal calon, tidak terkecuali pasangan Rikardus Wawo-Melkisedek Lado Madi atau PRIMA. Paket yang terdiri dari dua politisi muda ini gagal merebut hati petinggi Demokrat meski telah memenuhi berbagai persyaratan yang dituntut DPP partai Demokrat. Partai yang dibentuk Presiden SBY itu mengakomodir Jefri Riwu Kore salah satu kader Demokrat yang juga ikut bertarung dalam Pemilu Kada Walikota – Wakil Walikota 2012-2017. (18/2/2012)
Sesuai Pernyataan Pers Paket PRIMA menyebutkan, sebagai kader Demokrat, “PRIMA” menghormati keputusan yang telah ditetapkan DPP Demokrat dan menganggap seluruh proses tersebut sebagai sebuah pembelajaran yang sangat berharga untuk perjalanan karier Politik ke depan. Menurut PRIMA, aturan dan mekanisme yang benar harus ditegakkan dan menjadi satu-satunya dasar kekuatan sebuah organisaasi termasuk Partai Politik. PRIMA berharap, agar seluruh proses yang tidak mengikuti mekanisme yang telah ditetapkan, tidak terulang lagi di masa mendatang. PRIMA menyatakan akan kembali bertarung pada pemilu Kada Kota Kupang lima tahun mendatang. Kepada Para pendukungnya PRIMA minta agar ikut menyukseskan Pemilu Kada 2012 yang Jujur Adil, bersih dan Damai.
Read More >>

PA Simeulue Daftarkan Aliasnudin dan Rahmad

Banda Aceh, 22/1 (ANTARA) - Pascaputusan sela Mahkamah Konstitusi yang memerintahkan Komisi Independen Pemilihan (KIP) untuk membuka kembali tahapan pendaftaran calon, Partai Aceh Kabupaten Simeulue mendaftarkan Tgk Aliasnudin/Rahmad sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati pada pemilihan kepala daerah 2012.
"Kami sudah resmi mendaftarkan diri secagai calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Simeulue yang diterima Ketua Pokja pendataran KIP Mohd Insya," kata calon Wakil Bupati dari PA Rahmad yang dihubungi dari Banda Aceh, Minggu.
PA Kabupaten Simeulue telah menetapkan politisi Partai Pemuda Indonesia (PPI) Rahmad untuk mendampingi Tgk Aliasnudin pada pilkada yang dijadwalkan berlangsung pada Februari 2012.
Berkas pendaftaran calon bupati dan wakil bupati di daerah kepulauan itu diserahkan pada Sabtu (21/1) pukul 20.45 WIB yang disaksikan  Ketua KIP Simeulue Achyar Yulius dan salah satu komisoner lembaga penyelenggara Pilkada Imran Hamid.
Selain disaksikan ketua dan komisioner KIP, pendaftaran calon bupati dan wakil bupati itu juga disaksikan anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Simeulue Irsan Musri  dan Lijarmi.
Ketua Pokja Pendaftaran Mohd Insya mengatakan, setelah menerima berkas pencalonan, selanjutkan KIP  akan melakukan verifikasi syarat calon kemudian dilanjutkan dengan uji baca Al Quran dan tes kesehatan.
"Kami belum dapat memastikan kapan pelaksanaan uji baca Al Quran dan tes kesehatan akan dilakukan, sebab masih menunggu keputusan KIP Provinsi Aceh," kata Mohd Insya.
Ketua KIP Simeulue  Achyar Yulius mengatakan, dari hasil pertemuan seluruh ketua dan anggota KIP kabupaten dan kota dengan KIP Provinsi, besar kemungkinan pelaksanaan pilkada yang dijadwalkan 16 Februari 2012 akan ditunda.
"Seluruh KIP kabupaten dan kota minta jadwal pemungutan suara ditunda, sebab waktu untuk melakukan verifikasi berkas calon dan tahapan lainnya sangat sempit," katanya.
Read More >>